Indonesia Corruption Watch『KORUPSONG』
Video Korupsong ini merupakan salah satu contoh studi kasus dalam pelaporan Kampanye Pariwara Antikorupsi 2025. Studi kasus ini menggambarkan bagaimana sebuah kampanye antikorupsi dapat dikemas secara kreatif, disebarkan secara luas, serta memberikan dampak nyata terhadap peningkatan kesadaran publik dan perubahan perilaku masyarakat. Video ini memuat beberapa hal berikut:
Masalah
Indonesia terus menghadapi persoalan serius terkait korupsi. Berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi (CPI) 2023, Indonesia menempati peringkat 115 dari 180 negara dengan skor 34, termasuk yang terburuk di dunia. Kondisi ini mencerminkan betapa parahnya masalah korupsi, bahkan sejumlah pejabat tinggi, termasuk mantan Ketua KPK, ikut terjerat kasus. Memasuki Pemilu 2024, persoalan kian memprihatinkan: 34 eks narapidana korupsi mencalonkan diri sebagai anggota DPR. Ironisnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak mempublikasikan daftar nama mereka, sehingga masyarakat sebagai pemilih kehilangan informasi penting untuk menentukan pilihan yang tepat.
Aksi
Menanggapi situasi ini, sebuah agency, Berakar Komunikasi, bermitra dengan Indonesia Corruption Watch (ICW) meluncurkan kampanye kreatif bertajuk Korupsong. Kampanye ini menghadirkan lagu yang menyebutkan nama-nama eks napi korupsi yang kembali maju sebagai calon legislatif dari berbagai partai politik. Dengan menggunakan tiga genre populer di Indonesia yaitu pop, rock, dan dangdut, PKK (Pasukan Koar Koar) mengemas lagu ini agar mudah diingat, menyenangkan, dan bisa menjangkau beragam kalangan masyarakat. Dengan medium musik, informasi yang sebelumnya tersembunyi berhasil dikemas secara ringan, mudah diingat, dan menyenangkan untuk diikuti.
Keberhasilan
Kampanye ini berhasil meraih perhatian publik secara luas meskipun tanpa biaya:
- Lagu Korupsong ditayangkan di radio nomor 1 Indonesia, Prambors.
- Masyarakat ikut menyanyikan ulang dan membuat versi-versi baru, merayakan pesan antikorupsi lewat melodi yang sama.
- Media mainstream, tokoh penting, hingga warganet ramai membicarakan Korupsong.
- Tanpa biaya iklan, capaian organiknya luar biasa: jangkauan organik bernilai $150 juta, penghematan senilai $110.000 untuk dukungan selebriti, dan biaya media $0.
Dampak
Korupsong bukan sekadar viral, tetapi juga memberikan dampak nyata pada hasil Pemilu. Dari 34 eks napi korupsi yang mencalonkan diri, hanya 2 orang yang berhasil lolos menjadi anggota DPR. Dengan kata lain, kampanye ini mencatatkan 94% tingkat keberhasilan dalam mencegah politisi korup kembali ke kursi legislatif.
Kampanye ini memperlihatkan bagaimana sebuah kampanye antikorupsi dapat dikemas dengan cara kreatif, memanfaatkan medium populer, dan tetap menghasilkan dampak nyata tanpa mengandalkan sumber daya besar. Dengan mengubah informasi yang semula tidak diperhatikan menjadi pesan yang mudah diingat dan diterima publik, Korupsong berhasil membangkitkan kesadaran masyarakat serta berkontribusi dalam mencegah politisi korup kembali ke parlemen.
Korupsong layak dijadikan contoh studi kasus dalam pelaporan Kampanye Pariwara Antikorupsi 2025, karena mampu menunjukkan keterkaitan yang jelas antara identifikasi masalah, aksi kreatif yang efektif, capaian keberhasilan, dan dampak langsung bagi masyarakat Indonesia.
Selain Korupsong, peserta juga dapat merujuk pada contoh video lain sebagai bahan inspirasi dalam pembuatan studi kasus. Beberapa video berikut menampilkan pendekatan kreatif yang berbeda, namun sama-sama relevan dalam konteks kampanye sosial. Dengan mempelajari lebih dari satu contoh, peserta diharapkan memperoleh perspektif yang lebih luas mengenai bagaimana strategi komunikasi, medium yang dipilih, serta cara penyampaian pesan dapat meningkatkan efektivitas kampanye.
- Re-Skewer – Iklan Re-skewer Oleh Dentsu Creative | Citra Pariwara Archive
- Boob Cake Cancer Check – Iklan Boob Cake Cancer Check Oleh FCN Creative | Citra Pariwara Archive
- TikTok #SalingJaga – Iklan TikTok #SalingJaga Oleh FCN Creative | Citra Pariwara Archive
